Winata, Adikku.

Winata, Adikku.

Ini Kakakmu, sedang sendiri di Purwakarta. Sedang tiba-tiba inget kamu. Inget puisi yang kamu bikin beberapa tahun silam. Puisi yang kamu bikin untuk tugas PR sekolahmu. Kamu bikin sendiri dan kemudian kamu kasih Kakak lihat.

Kakak ketawa membaca puisimu itu, Kakakmu yang lain juga sama ketawa ya. Lalu Kakak bilang ke kamu dan juga kepada Kakakmu yang lain: “Ini Puisi”. Puisi yang bagus, pasti dapat nilai bagus. Lalu kamu senang atau Kakak lihat kamu seperti senang.

Wahai Winata, seandainya kamu bisa membaca perasaan orang, pada saat itu Kakak sangat sedang terpesona oleh puisimu. Bukan karena Kakak sebagai Kakakmu, bahkan jika yang bikin puisinya adik musuh Kakak, Kakak juga akan dirundung perasaan yang sama.

Lalu kamu simpan buku yang ada puisimu itu, ke dalam tas sekolahmu. Kamu tidur lekas-lekas. Tidur dengan seolah-olah berharap pagi bisa lekas akan datang, karena ingin segera pergi sekolah, untuk segera kamu perlihatkan puisimu itu kepada gurumu. Guru Bahasa Indonesiamu. Ini Kakak tulis lagi puisimu di sini:

AYAMKU.

Aku punya ayam lima.

Yang satu betina

Yang satu lagi jantan

Yang satu lagi digoreng

Yang satu lagi ulang tahun

Yang satu lagi sedang flu.

Sekarang Kakak di sini, di tempat Kakak harus menunggu kawan Kakak yang janji jumpa. Kakak sedang ketawa tetapi juga sekaligus sedih. Ketawa, karena Kakak terkenang kembali akan kalimat puisimu. Sedih, karena Kakak tahu ternyata puisi kamu dapat nilai lima setengah. Continue reading “Winata, Adikku.”

Hallo Aldian

Hallo Aldian. Apa khabar?

Kamu masih ingat enggak sih? Dulu waktu kita masih kecil, waktu masih SMP, sore-sore di belakang rumah saya, kamu, saya, sama si Afud, pernah ngolesin Rhemason ke pantat kucing? Ha ha ha iya pake Rhemason neneknya si Afud ya? Kucingnya dikurungin dulu pake kurungan ayam, nunggu sepi. Pas udah gak ada orang baru kita olesin.

Eh, pas udah diolesin, kalau gak salah kucingnya enggak langsung lari ya? Iya bener, diem dulu sebentar, kan belum kerasa panasnya, pas udah kerasa langsung deh lari pontang-panting ha ha ha iya, kitanya juga langsung kabur, ke rumah masing-masing. Takut dimarah. Itu kucing siapa sih? Kucing Tek Tina ya? Ha ha ha iyaaa, kucing angora. Kasian ih, kan dia orang kaya. Rumahnya paling bagus di Batu Taba.

Terus, inget gak, waktu si Afud bawa obat gosok? Itu, Al, obat gosok tradisional yang dibawa bapaknya si Afud, dari Timor Timur? Iya ih panas banget. Kalo sekarang mah mungkin kayak Galiga kali ya? Tapi kayaknya itu mah lebih panas lagi deh, panas banget, kulit kayak kebakar.

Terus saya tantang si Afud sama si Nanda. Ditantang adu berani molesin obat gosoknya ke pantat masing-masing. Ha ha ha iyaaa pada mau, dasar anak kampung ha ha ha iya, Al juga ikut kaan?

Molesinnya harus bareng. Biar adil. Pas pertama diolesin ke pantat sih kitanya masih Continue reading “Hallo Aldian”

Butterfly Effect

butterflyeffect

“Kepak sayap kupu-kupu di sebuah tempat dapat mengakibatkan badai ditempat lain yang berjauhan” (Butterfly Effect)

Sepertinya sangat tidak logis ya. Sebuah kepak kupu-kupu saja kok dapat menyebabkan badai? Apa hebatnya coba kepakan kupu-kupu yang menurut saya sangat pelan itu, kok bisa menyebabkan badai.

Hehe. Tapi maaf, hari ini saya bukan mau bicara soal kepak kupu-kupu. Bagi yang berkenan dan pengen tahu lebih banyak tentang apa itu  Butterfly Effect dan kepak kupu-kupu tadi, mungkin bisa di browsing sendiri. Orang saya tahunya juga hasil dari browsing kok. Hehe.

Selain dari browsing, saya tahu tentang Butterfly Effect itu setelah saya nonton sebuah film yang dibintangi Ashton Kutcher dengan judul yang sama. Awalnya kepala saya pusing nonton film ini. Ini film tentang apa to? Dengan alur yang maju mundur, saya dipaksa mikir saat nonton film ini. Padahal saya kan jarang sekali mikir. Apalagi buat nonton film, nyari hiburan kok masih harus mikir.

 

Sumber Gambar: http://teecraze.com/butterfly-effect-t-shirt/

Juara masa lalu

Kau juara masa lalu
Malang benarnya nasibmu
Kau dilupakan mereka yang dulu memuja-muja

Kau terduduk sendirian
Tak ada yang menghiraukan

Tubuh kurus gemetaran
Mungkin hampir tanpa harapan

Mirip kata pepatah
Dulu lain sekarang
Habis manis sepahnya dibuang

Sayang cuma lagu yg ku bisa
Ku beri padamu hanya lagu
Semoga kau tegar hadapi hidupmu
Terus kenanglah kejayaanmu

Tak sedikit kontribusi
Kau harumkan nama bangsa
Kau membuat mata dunia
Tau kegagahan kita

Cara Coach yang Hebat bisa Bertanya, Mendengarkan, dan Berempati

Menurut sejarah, para pemimpin bisa mencapai posisinya tersebut karena memiliki pengetahuan dan pengalaman yang mendalam mengenai bidang pekerjaannya. Mereka selalu siap memberikan jawaban bagi pegawai yang tidak tahu ataupun ragu mengenai suatu pekerjaan. Pemimpin adalah orang yang paling paham, dan itulah yang menjadi pondasi kekuasaannya.

Pemimpin di masa sekarang pun tetap harus memahami seluk beluk bidang yang ia geluti, tetapi ia bukanlah empunya jawaban atas setiap pertanyaan. Organisasi adalah bidang yang kompleks, tidak mungkin dipimpin dengan didasari bahwa pemimpinnya adalah orang yang tahu segalanya. Untuk beradaptasi dengan ini, pemimpin modern dapat mengadopsi cara baru: menjadi coach. Dengan menerapkan metode & teknik coaching di saat yang tepat, pimpin dapat tetap menjadi sosok yang efektif tanpa harus mengetahui segala jawaban dan tanpa harus menyuruh-nyuruh teamnya apa yang harus mereka lakukan.

105798003

Coaching adalah mengenai terhubung dengan orang lain, menginspirasi mereka untuk melakukan yang terbaik, dan membantu mereka untuk berkembang. Ini mengenai bagaimana memberi mereka tantangan untuk dapat mampu menemukan sendiri jawaban-jawaban dari pertanyaan mereka. Coaching bukanlah ilmu ukur, setiap coach punya gaya coaching sendiri, tapi kita bisa mempelajari 3 hal terpenting darinya: Continue reading “Cara Coach yang Hebat bisa Bertanya, Mendengarkan, dan Berempati”

Menguraikan Kepemimpinan: Apa yang Paling Penting?

223277603

Penelitian baru menunjukkan bahwa rahasia untuk mengembangkan pemimpin efektif adalah mendorong empat jenis perilaku.

Memberi tahu CEO zaman sekarang bahwa kepemimpinan mendorong kinerja adalah seperti mengatakan bahwa oksigen penting untuk bernafas. Lebih dari 90 persen CEO telah merencanakan untuk meningkatkan investasi dalam pengembangan kepemimpinan karena mereka memandangnya sebagai isu modal manusia terpenting yang dihadapi organisasi mereka. Dan mereka bertindak benar: penelitian McKinsey sebelumnya secara konsisten menunjukkan bahwa kepemimpinan yang baik adalah bagian kritis dari kesehatan organisasi, yang merupakan penggerak penting return pemegang saham.

Isu besar yang belum dipecahkan adalah perilaku kepemimpinan seperti apa yang harus didorong organisasi. Apakah kepemimpinan sangat kontekstual hingga melanggar definisi standar atau pendekatan pengembangan? Haruskah perusahaan-perusahaan mengkonsentrasikan usaha mereka pada prioritas-prioritas seperti memberikan panutan, membuat keputusan dengan cepat, mendefinisikan visi, dan membentuk pemimpin yang beradaptasi dengan baik? Haruskah mereka menekankan kelebihan komunikasi antusias? Tanpa adanya konsensus akademis atau praktisi mengenai jawaban ini, program pengembangan kepemimpinan membahas isu yang sangat beragam, yang dapat menjelaskan kenapa hanya 43 persen CEO percaya bahwa investasi pelatihan mereka akan berbuah. Continue reading “Menguraikan Kepemimpinan: Apa yang Paling Penting?”

Pirates!

Pirates! Alias bajakan, atau apalah istilah luar negerinya. Bagi sebagian orang, itu adalah hal yang sangat menjijikkan dan melanggar hukum. Well, nggak salah sih punya pendapat seperti itu. Secara, yang dibajak itu adalah sebuah hasil karya. Sebuah hasil kerja keras dari seseorang. Tentunya butuh biaya, usaha, pengorbanan dan segala hal yang mendukung untuk membuat hasil karya tersebut. Dan itu harus dihargai. Itu poinnya! DIHARGAI!!!

Permasalahannya sekarang adalah : Continue reading “Pirates!”

Kenapa Orang yang Sukses Tidak Pernah Membawa Smartphone ke meeting

260199203

Apakah Anda memeriksa telepon Anda untuk melihat SMS atau email selama meeting bisnis?

Menurut penelitian baru dari Sekolah Bisnis Marchall Universitas Southern California, Anda mungkin membuat bos dan kolega Anda sebal. Lebih lanjut, penelitian mengindikasikan bahwa profesional yang lebih dewasa dan yang memiliki pendapatan yang lebih tinggi lebih mungkin menganggap bahwa tidak sopan untuk memeriksa SMS atau email selama meeting jenis apapun.

Peneliti mensurvei 554 profesional purna waktu yang memiliki pendapatan lebih dari $30K dan bekerja di perusahaan dengan setidaknya 50 karyawan. Mereka menanyai partisipan survei mengenai penggunaan smartphone pada meeting formal dan informal untuk mengungkapkan sikap terhadap menjawab panggilan, menulis atau membaca email atau SMS, browsing internet, dan perilaku terkait handphone lain. Penemuan kuncinya antara lain: Continue reading “Kenapa Orang yang Sukses Tidak Pernah Membawa Smartphone ke meeting”

Kenangan

Entah bakal sampai kapan saya melakukan ini. Maksudnya, nyamperin tempat-tempat kenangan, benda-benda kenangan, atau apapun yang mempunyai kenangan. Mungkin akan terus saya lakukan. Sampai kapanpun.
Sekarang sih saya mikirnya begitu. Entah bila pada akhirnya saya berubah pikiran. Tapi kayaknya enggak deh. Tapi kan, siapa yang tahu ke depannya pemikiran kita akan berkembang seperti apa? Bukan begitu?
Karena bagi saya, hal ini seperti ziarah. Menjadi pengingat bagi saya akan suatu hal.

Continue reading “Kenangan”