Sedih? Jangan!

Sebelum lanjut baca, lebih syahdu sambil dengerin “Tears Of An Angel” nya Marty Friedman. Karena berikut ini merupakan pengantar ke”galau“an yang lagi menyelimuti hati.

Monggo..

 

Dan dari semua permulaan itu, sudah ada akhir yang siap menunggu diujungnya. Bisa lama, bisa juga cepat. Bila merujuk pada Einstein, lama-cepat ini akan sangat bervariasi. “Relatif!”, begitu katanya. Bisa lama buatku, tapi cepat buatmu. Atau juga sebaliknya. Cepat buatku, tapi lama buatmu.

Ini perjalanan. Buatku, buatmu, buat kita semua. Mari kita nikmati saja, tanpa harus dengan keluh-kesah di dalamnya. Mari belajar menjadi menyenangkan, kawan.

Lalu aku harus apa kalau sedih? Continue reading “Sedih? Jangan!”

Tenang Saja

Tenang saja. Perpisahan tak menyakitkan. Yang menyakitkan adalah. Bila habis ini saling benci. Tenang saja. Perpisahan tak menyedihkan. Yang menyedihkan adalah. Bila habis ini saling lupa. Bahwa kita pernah. Selalu bersama-sama. Lalu kita sadar. Bahwa kita harus berpisah. Lupa. Mudah melupakan semua. Jangan saling melupakan. Hilang. Mudah menghilangkan semua. Jangan saling menghilangkan. Lupa. Mudah melupakan semua. Jangan saling melupakan. Hilang. Mudah menghilangkan semua. Jangan saling menghilangkan.